Sedikit deskripsi tentang kota kelahiranku ini…
Barabai adalah ibukota dari kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang ada di propinsi Kalimantan Selatan. Klo dilihat di peta, besar wilayahnya…Yah,gak besar-besar amat…Tapi, lumayanlah…Masih bisa menampung banyak umat..Hehe !! Posisinya bertetangga dengan kabupaten HSS (Kandangan), HSU (Amuntai), Balangan (Paringin), dan wilayah Kotabaru ato Tanah Bumbu.
Kata orang, Kabupaten HST termasuk salah satu kota yang cukup stategis di Kalsel, karena merupakan daerah transit yang menghubungkan antar kabupaten dan propinsi dan merupakan daerah yang bisa dikatakan berada di posisi tengah-tengah diantara daerah/kabupaten yang termasuk dalam wilayah Banua Enam (Tapin, HSS, HST, HSU, Tabalong, dan Balangan). Mau tau kenapa? Jika kamu lewat jalan negara dari arah Banjarmasin ato Kandangan (HSS)…dan ingin menuju ke kota Amuntai (HSU) atau Tanah Grogot (Prov. Kalteng)…Ataupun jika ingin menuju ke kota Paringin (Balangan), Tanjung (Tabalong), ataupun ke provinsi Kaltim…Maka kamu harus minta izin dulu numpang lewat di wilayah Barabai biar bisa pergi ke daerah tujuan (Lokasi jalan transit ato simpangannya ada di daerah Pantai Hambawang Kecamatan LAS Kabupaten HST Provinsi Kalsel). Paham kan? Klo masih gak percaya..datang aja ke Barabai !!
Mengingat posisi Barabai yang cukup strategis tersebut…Sehingga kabarnya, banyak para distributor ato pedagang yang membikin gudang (tempat penyimpanan sementara) nya ataupun melakukan transaksi di wilayah Barabai, termasuk para pedagang sayur dan buah-buahan..karena menurut mereka, jalur distribusinya akan lebih dekat, efisien, dan merata untuk daerah-daerah lain di wilayah Banua Enam ataupun ke propinsi tetangga jika penyalurannya dilakukan di Barabai, dan pendistribusiannya dimulai dari Barabai.
Kabupaten HST meliputi 11 wilayah kecamatan, yaitu kecamatan Barabai, Pandawan, Labuan Amas Utara, Labuan Amas Selatan, Batang Alai Utara, Batang Alai Selatan, Batang Alai Timur, Batu Benawa, Haruyan, Hantakan, dan Limpasu.
Struktur geografisnya Barabai…Campuran !! ada wilayah pegunungan, dataran rendah, dan rawa. Pegunungan di Barabai termasuk dalam deretan pegunungan Meratus yang katanya puncak tertingginya berada di kabupaten HST ini. Daerah Pegunungannya cukup indah, rimbun, banyak pohon-pohon besar, dan tak kalah menarik dibanding pegunungan di daerah lain…Makanya di Barabai ada tempat objek wisata favorit yang sering jadi tempat kunjungan orang banyak (bahkan dari luar Barabai) pada saat hari libur besar, terutama saat liburan Hari Raya…Yaitu objek wisata Pagat di kecamatan Batu Benawa dan juga objek wisata pemandian air panas di kecamatan Hantakan yang keduanya berada di daerah pegunungan Barabai.
Hampir sebagian besar wilayah kecamatan di Barabai adalah wilayah dataran rendah dengan iklim yang bersahabat untuk wilayah pertanian…Makanya mayoritas penduduk Barabai, terutama yang ada di daerah pedesaan banyak berprofesi sebagai petani. Kecuali untuk daerah dekat perbatasan dengan kabupaten Hulu Sungai Utara (Amuntai) yang tipe wilayahnya merupakan daerah rawa yang penuh dengan air. Klo kamu lewat disana, terutama di desa Sungai Buluh…Jika kamu lihat di kanan-kiri jalan menuju Amuntai…Perasaanmu pasti seperti lagi berada di tengah-tengah lautan/perairan yang cukup luas, meskipun terganggu oleh banyaknya encek gondok yang numpang tumbuh. Karena daerahnya yang subur akan air tersebut (dijamin gak sampe kekurangan air), sehingga banyak warga disana yang berprofesi sebagai “tukang unjun” atau penangkap ikan (nelayan rawa)..ataupun juga jadi peternak itik, kerbau rawa, haruan, de el-el.
Sedangkan di daerah perkotaannya sendiri, yaitu di Barabai…Profesi para warganya cukup beragam…Namun boleh dibilang, perdagangan cukup bergeliat di kota ini (Warganya banyak jadi pedagang gitu dech…Mungkin ?!). Ada dua lokasi pasar yang cukup rame di Barabai, terutama klo hari Sabtu karena merupakan hari Pasar..yaitu Pasar Lama dan Pasar Baru.
Di Pasar Lama, ada 3 jalan wilayah pasar yang banyak diketahui orang, yaitu… Pasar I, umumnya dihuni oleh para pedagang sepeda…Pasar II, udah campuran, ada pedagang pakaian, makanan..tapi lebih banyak terlihat adalah para pedagang bahan-bahan bangunan…Sedangkan di Pasar III, lebih banyak campurannya lagi, karena diantara jalan Pasar II dan Pasar III ada Plaza Murakata bertingkat 2 yang cukup rame dihuni oleh makhluk-makhluk pedagang dengan bermacam-macam barang jualannya.
Di dekat Pasar Lama, ada beberapa lokasi pedagang yang menunjukkan ke-khusus-an dagangan mereka. Diantaranya…Di depan plaza Murakata, ada pertokoan yang jadi sentral-nya para tukang jahit pakaian. Lalu di wilayah Pujisera dekat Pasar III, pada hari Sabtu menjadi sentral-nya para makelar kendaraan, tempat jual beli sepeda dan sepeda motor “second” terpadat, terbising, dan ter..ter..lainya di kota Barabai. Adapun bagi mereka yang cuma ingin memperbanyak kertas, memfotocopy, membeli ATK, dll …Di daerah pinggiran sungai di depan Pujisera, dan Pasar III…berjejer pertokoan yang diantaranya banyak dihuni oleh para tukang “bajak” alias toko fotocopy-an.
Klo di Pasar Baru?…Kenapa dinamain begitu? karena wilayah pasar ini baru aja dibangun pada tahun 90’an menemani Pasar Lama yang sudah ada sejak dahulu kala di lokasi yang cukup luas yang dulunya adalah daerah persawahan. Di Pasar Baru malah udah terkontaminasi dengan bermacam-macam campuran pedagang…Ada pedagang pakaian, makanan ringan, daging, beras, ikan, dan sebagainya. Di sini adapula terminal pedesaan yang menampung mobil-mobil taxi menuju ke desa di wilayah HST dan sekitarnya. Juga ada area khusus untuk para pedagang sayur, buah-buahan juga para pedagang ikan dari berbagai wilayah/kota…Pasar Transit-nya lah gitu !!.
Satu lagi yang menurutku menarik dari Pasar Baru ini…Setiap hari, klo subuh-subuh, sebelum jam 6 pagi, bahkan dari jam 3 pagi, pasar ini udah rame banget sama para pedagang yang membuka lapak (ato jadi PKL dadakan) di area Terminal Pedesaan…Dan mulai menghilang alias kabur klo udah rada siangan. Umumnya yang berjualan adalah para pedagang sayur, buah, dan kebutuhan dapur lainnya. Termasuk pula di area penjualan ikan. Mayoritas pembelinya adalah para pedagang sayur keliling (ada yang pake sepeda, ada yang pake kendaraan) …juga para ibu-ibu rumah tangga yang membeli keperluan buat meneruskan tradisi turun-temurun para warga Barabai dan se-Dunia…Yaitu keperluan untuk nyembulin asap dapur di rumah masing-masing.
Mungkin ini dulu kale ya sedikit cerita tentang kota kelahiranku, Barabai…Sebenarnya masih banyak hal-hal menarik laennya yang dapat diceritakan dari Bumi Murakata ini. Insyaallah di laen waktu, posting, dan kesempatan. Salam hangat dari warga Barabai untuk kalian semua yang sudi membaca artikel ini. Bay..Bay..!!
BERSAMBUNG….
(Arief Rahman Hakim)
6 komentar:
:)) ;)) :)]
nah tatamu wan buhan barabai nah,sorang di pagat bini urang pasar 1 tapi merantau ke kalbar mulai tahun 2001.
walau jauh kada kalumpanan lawan banuaku: bulayak-hantakan-pagat-barabai. salam matan http://bubuhanbanjar.wordpress.com/
jadi kaganangan nah handak bulik kampung!
nah sama pada orang barabai jua
salam blogger banua:))
Nich aku jua orang asli bumi Murakata pinandulah
wayahini ???
Posting Komentar